Ternak Domba “Keunggulan dan Cara Ternak Domba”
Ternakkambing.com | Ternak domba adalah suatu pilihan usaha yang tepat saat ini terutama di Indonesia. Ternak domba merupakan salah satu solusi untuk menyediakan sumber protein hewani selain daging sapi.
Betapa tidak? Coba kita bayangkan, harga daging sapi per kilogram bisa mencapai Rp 100.000,00 pada saat harga normal. Jika harga daging sedang naik maka bisa mencapai Rp 120.000,00 – Rp 130.000,00 per kilogram.
Sementara itu, harga daging kambing atau pun domba di pasaran hanya mencapai Rp 50.000,00 saja. Sedangkan ketersediaan daging kambing atau domba di pasaran sudah semakin sulit karena sangat sedikitnya masyarakat yang mau beternak kambing maupun domba.
Dengan demikian, sebenarnya pasar daging domba maupun kambing masih terbuka lebar. Hal ini bisa menjadi peluang di tengah tingginya harga daging sapi di Indonesia. Masih mau mencoba untuk menjadi sukses? Baca terus tulisan ini!
Keunggulan Beternak Domba
Beternak domba saat ini memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan dengan ternak jenis hewan lainnya. berikut ini adalah keunggulan beternak domba saat ini terutama di Indonesia.
- Peluang pasar terbuka lebar;
- Mudah sekali beradaptas dengan cuaca di Indonesia;
- Mampu bertahan dengan kondisi pakan yang berkualitas rendah;
- Sangat tahan terhadap perubahan cuaca;
- Tahan terhadap berbagai penyakit ternak seperti kembung, mencret dan lain-lain;
- Mampu beranak tiga kali dalam 2 tahun;
- Mampu melahirkan anakan minimal dalam satu kali kelahiran;
- Perawatannya mudah.
Jenis-jenis Domba di Indonesia
Ada beberapa jenis domba yang sudah dibudidayakan di Indonesia. Berikut ini adalah jenis domba yang dibudidayakan oleh masyarakat di Indonesia :
Domba Garut
Domba garut adalah domba asli Indonesia yang banyak dibudidayakan di daerah Garut, Jawa Barat. Domba ini sering menjadi aduan karena memiliki leher yang kuat dan tanduk yang kuat.
Domba Ekor Kecil
Domba ekor kecil adalah jenis domba yang banyak berkembang di Indonesia terutama di daerah Jawa. domba ini memiliki tubuh yang kecil erta pertumbuhan yang lambat. Akan tetapi domba ini mampu melahirkan anak sebanyak 3 sampai 4 ekor dalam satu kali melahirkan.
Domba Ekor Gemuk
Domba ekor gemuk sebenarnya bukanlah domba asli Indonesia. Domba ekor gemuk berasal dari Australia. Domba ini memiliki ukuran yang lebih besar daripada domba ekor tipis. Ciri khas yang dimiliki oleh domba ini adalah memiliki ekor yang besar akibat timbunan lemak yang banyak pada ekornya.
Domba Merino
Domba Merino merupakan domba yang didatangkan dari Australia dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas domba lokal di Indonesia. Domba Merino mampu tumbuh mencapai bobot 100 kg pada pejantan dewasa.
Perkembangbiakan Domba
Sama seperti mamalia lainnya, domba berkembang biak dengan cara melahirkan. Domba dapat dikawinkan apabila mencapai masa dewasa atau siap kawin. Ada banyak tanda yang bisa kita jumpai ketika domba masak usia atau siap kawin.
Masa Masak Seksual dan Berahi Domba Pertama
Waktu masak seksual domba ditandai dengan domba yang sudah mampu menghasilkan sel telur yang siap untuk dibuahi oleh pejantan. Betina domba yang sudah masak sel telurnya biasanya siap untuk dikawinkan.
Selain itu, ada juga kejadian domba yang mengalami keterlambatan masak reproduksinya karena beberapa hal seperti faktor genetik, lingkungan, iklim dan juga pakan serta pemeliharaan.
Berahi, Siklus, dan Ovulasi Pada Domba
Berahi Domba
Berahi adalah waktu dimana seekor domba mengalami hasrat untuk kawin karena dorongan hormon yang dihasilkan. Berikut ini adalah tanda-tanda yang sering kita jumpai pada domba betina yang mengalami berahi :
- Domba betina berahi biasanya mengalami kegelisahan atau ribut, sering mengembik-embik, dan selalu berusaha mencari pejantan;
- Berahi juga ditandai pada domba betina yang sering menaiki domba lainnya walaupun itu adalah domba betina juga;
- Domba mengalami kondisi sering kencing, sering mengibaskan ekornya, dan terkadang sering mengalami hilangnya nafsu makan;
- Alat kelamin domba betina pada bagian vulva membesar, berwarna merah, dan terkadang berlendir.
Siklus Berahi Domba
Domba merupakan jenis hewan yang bersifat poliestrus, artinya hewan yang mengalami fase berahi secara rutin. Oleh karena itu domba dapat dikawinkan pada masa waktu tertentu yang bisa menghasilkan kebuntingan.
Biasanya domba mengalami siklus berahi selama 17 hari sekali dan akan terulang lagi. Atau terkadang juga domba dihitung siklus berahinya selama 15-20 hari sekali.
Ovulasi Domba
Ovulasi adalah proses pelepasan sel telur atau ovum dari indung telur (ovarium). Masa ovulasi domba terjadi selama 24 jam sampai 30 jam atau juga setelah dua hari waktu berahi berlangsung.
Pada waktu ini lah saat-saat yang tepat untuk mengawinkan domba karena pembuahan akan cepat berhasil. Jumlah ovum yang dilepaskan adalah sekitar 1-2 buah saja yaitu sel telur yang mengalami kondisi masak.
Lama Masa Berahi Domba
Lama berahi domba akan berlangsung selama 30-40 jam atau 1 hingga 2 hari saja. Di luar waktu ini domba betina tidak mau dikawinkan atau didekati domba jantan. Jika perkawinan terjadi di luar masa berahi maka besar kemungkinan tidak akan terjadi pembuahan yang artinya domba tidak akan bunting.Mengawinkan Domba
Persiapan perkawinan domba
Pemeriksaan Induk yang Pernah Beranak
Induk yang beranak dapat dikawinkan setelah 60 hari pasca melahirkan. Setelah 60 hari pasca melahirkan, organ reproduksi sudah pulih dan siap untuk masa bunting berikutnya.
Oleh karena itu, perlakuan pencatatan kelahiran sangat penting dalam mengoptimalkan pemeliharaan domba. Setelah 60 hari pasca melahirkan, peternak perlu sesering mungkin melakukan pemeriksaan berahi kambing.
Pemberian Pakan Bermutu
Pemberian pakan yang bermutu dengan jumlah nutrisi seimbang sesuai dengan kebutuhan domba sangatlah penting untuk menunjang kesehatan reproduksi domba. Pemebrian pakan berupa hijauan sebanyak 10% dari bobot tubuh per hari serta ditambah konsentrat sekitar 0,5 kg per ekor per harinya.
Pemotongan Bulu Domba
Pemotongan bulu domba baik pada betina maupun pejantan bertujuan untuk memperlancar proses perkawinan domba. Pemotongan bulu dilakukan terutama pada bagian sekitar alat kelamin domba supaya tidak menghalangi proses perkawinan.
Tata Cara Mengawinkan Domba
Domba betina yang sudah diperiksa kondisinya dan sudah diketahui mengalami berahi maka sebaiknya segera dikawinkan. Berikut ini prosedur mengawinkan domba :
- Keluarkan domba betina yang mengalami berahi dari kandangnya dan pisahkan dari yang lain;
- Berilah sedikit minum dan pakan konsentrat pada kambing betina untuk energi;
- Masukkan domba betina pada kandang domba pejantan;
- Jika domba betina masih sulit untuk menerima domba jantan maka usahakan domba betina tidak bergerak agar domba jantan mendekatinya perlahan;
- Angkat dan tahan ekor domba betina ke atas supaya tidak menutupi kelamin domba betina;
- Biarkan domba jantan mengawini domba betina sampai selesai;
- Setelah dirasa proses perkawinan berhasil, maka kembalikan domba betina pada kandangnya;
- Usahakan untuk mengawinkan domba betina selama tiga kali pada masa berahi.
Pemeriksaan Kebuntingan Domba
Pemeriksaan kebuntingan dilakukan untuk memastikan apakah perkawinan domba sudah terjadi pembuahan ataau belum. Pemeriksaan kebuntingan dapat dilakukan pada saat satu bulan setelah domba dikawinkan.
Ciri-ciri Kebuntingan pada Domba
- Tidak terjadi siklus berahi lagi;
- Domba terlihat lebih tenang dan tidak suka mengembik atau menaiki kawanannya;
- Domba mengalami peningkatan nafsu makan;
- Perut bagian kanan tampak membesar daripada sebelumnya;
- Ambing terlihat lebih besar dan berkembang;
- Pertumbuhan janin pada 100 hari pertama tampak lambat, akan tetapi tampak begitu cepat pada 6-8 minggu terakhir.
Kelahiran Domba
Domba mengalami masa bunting selama 144-152 hari. Peternak perlu menyiapkan beberapa hal untuk mempersiapkan kelahiran domba. Berikut ini adalah persiapan kelahiran domba :
Persiapan Kelahiran
- Sebelum melahirkan, 1 atau dua hari sebelumnya domba perlu ditempatkan pada kandang terpisah dengan yang lain;
- Bersihkan kandang dan usahakan agar kandang hangat serta diberikan jerami supaya empuk;
- Jangan gembalakan induk saat mau melahirkan.
Tanda Domba Sudah Akan Melahirkan
- Terlihat cekung pada bagian dekat pangkal ekor;
- Perut terlihat seperti turun ke bawah;
- Induk merasa gelisah dan menggaruk-garuk perutnya;
- Kaki induk menendang-nendang serta sering mengembik;
- Induk domba berbaring dengan kaki dilipat serta sering menoleh ke bagian belakan memperhatikan bagian belakang;
- Keluar cairan berwarna bening dari vulva domba.
Proses Kelahiran Domba
Tanda-tanda anak domba akan segera lahir adalah keluarnya kantong yang berbentuk benjolan setengah bola berisi cairan. Jika sudah terlihat, tunggu sebentar sampai kaki anak domba terlihat. Tahapan berikutnya adalah dengan membantu menarik kaki anak domba secara perlahan sampai keluar bagian kepalanya dengan diikuti badan serta kaki belakangnya.
Membersihkan Anak Domba
Setelah anak domba keluar, maka coba tunggu sebentar dengan melihat apakah masih ada anak domba yang akan keluar. Biasanya domba mampu melahirkan dua sampai tiga ekor setiap kali melahirkan.
Setelah anak domba keluar, maka bersihkanlan bagian hidung anak domba menggunakan jari atau kain untuk membantu anak domba bisa bernafas. Biarkan indukan menjilati lendir yang ada pada tubuh anak domba.
Jika ari-ari domba sudah keluar, maka segeralah untuk menguburkan ari-ari tersebut supaya tidak dimakan oleh induk domba karena dapat menyebabkan keracunan.
Pemeliharaan Induk yang Baru Melahirkan
Induk yang baru melahirkan tetap dipelihara di kandang yang terpisah dari domba lainnya. hal ini bertujuan untuk menghindarkan kecelakaan seperti anakan terinjak atau terhimpit oleh domba dewasa lainnya.
Induk domba yang baru melahirkan juga membutuhkan pakan yang bernutrisi guna membantu menyediakan susu yang cukup untuk anakan domba tersebut. Pakan diberikan dengan komposisi rumput sebanyak 10% dari bobot domba dan diberikan tambahan konsentrat sebanyak 0,5 kg per harinya.
Pemberian minum juga penting untuk memnuhi kebutuhan cairan pada induk serta suppaya dapat menghasilkan susu dalam jumlah banyak dan cukup bagi anak domba.
Pemisahan anakan dengan indukan dapat dilakukan jika anak domba sudah berumur 1,5-2 bulan. Pemisahan ini bertujuan untuk merangsang domba supaya cepat berahi dan siap untuk bunting lagi.
Pemberian Pakan
Hijauan
Pemberian pakan hijauan untuk domba dapat diberikan dengan pemberian rumput sebanyak 4,5 kg atau 10% dari bobot domba per harinya. Pakan hijauan sebaiknya berupa rerumputan karena domba sebenarnya lebih menyukai rerumputan dibanding dedaunan.
Pakan Penguat atau Konsentrat
Pakan pengutan merupakan campuran bahan pakan yang memiliki kandungan nutrisi tinggi untuk menunjang kebutuhan nutrisi domba per harinya. Konsentrat dapat dibuat dengan mencampurkan bahan-bahan seperti bungkil kelapa, ampas tahu, dedak, jagung giling dan tepung ikan.
Garam
Pemberian garam dan mineral lain yang dibutuhkan domba adalah untuk mencukupi kebutuhan mineral dari domba. Pemberian garam sebagai mineral adalah sebanyak 7 g per ekor per harinya.
Perawatan Domba
Perawatan domba dilakukan untuk menjaga kebersihan serta kesehatan domba supaya terhindar dari berbagai penyakit yang dapat menyerang domba. Berikut ini beberapa perawatan pada domba :
Memandikan domba
Domba dimandikan sebanyak satu kali dalam satu minggu. Cara memandikan domba yaitu dengan menggunakan air mengalir. Bulu domba juga bisa disikat dengan menggunakan sabun supaya bisa membunuh kuman dan kutu yang merugikan.
Memandikan domba sebaiknya dilakukan pada saat cuaca cerah sehingga domba akan segera kering dan tidak kedinginan.
Mencukur Bulu Domba
Bulu domba yang sudah terlalu tebal juga perlu dicukur. Hal ini bertujuan agar domba mudah dibersihkan dan tidak menjadi sarang penyakit yang merugikan domba. Bahkan di luar negeri domba secara rutin dicukur untuk diambil bulunya untuk digunakan sebagai bahan pembuat wol dan jaket.
Memotong Kuku
Pemotongan kuku dilakukan agar domba tidak kesulitan dalam berjalan. Pemotongan kuku juga harus memperhatikan tulang rawan yang tumbuh di dalam kuku. Jangan sampai memotong kuku terlalu pendek yang menyebabkan kuku terluka dan berdarah.
Pemotongan kuku juga untuk membersihkan kuku supaya tidak menjadi sarang penyakit bagi domba. Pemotongan kuku dapat menggunakan gunting atau pun pisau.
Kastrasi
Kastrasi dilakukan pada domba jantan yang ingin digemukkan. Hal ini biasa dilakukan di luar negeri. Jika di Indonesia sendiri sebaiknya tidak dilakukan hal demikian karena sebagian besar masyarakatnya adalah muslim.
Dengan tetap menjaga kesempurnaan domba dengan alat kelamin jantannya maka domba jantan dewasa pun akan layak jual sebagai hewan kurban. Salah satu syarat hewan kurban adalah hewan tersebut harus dalam kondisi tidak mengalami cacat fisik.
Di luar negeri, kastrasi memiliki tujuan untuk menghilangkan nafsu berahi domba jantan. Dengan dilakukan kastrasi maka tidak terjadi perkawinan sedarah secara sembarang di dalam kawanan. Selain itu domba jantan juga akan tumbuh dengan cepat dan gemuk.
Pemberian Tanda Pengenal
Tanda pengenal pada domba dapat dipasang dengan angka atau pun huruf. Pemberian tanda pengenal supaya memudahkan kontrol domba tersebut. Denagn pemberian tanda ini maka kita akan dengan mudah mengetahui umur domba dan waktu kapan domba mengalami berahi dan siap kawin.
Pemberian tanda pengenal ini biasanya dipasang pada telinga dengan cara menindik telinga domba seperti halnya dilakukan pada sapi. cara lainnya adalah dengan pemberian tato pada telinga domba.
Demikian tulisan tentang Ternak Domba kali ini. Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Apakah ada hal yang ingin ditanyakan?
Atau ada hal yang ingin disampaikan?
Jika memang ada, Anda bisa menuliskannya pada kolom komentar di bawah ini.
Terima kasih..
Tulisan lainnya : Cara beternak Kambing Etawa Lengkap
Belum ada Komentar untuk "Ternak Domba “Keunggulan dan Cara Ternak Domba”"
Posting Komentar