Domba Garut

asal-usul domba garut

Ternakkambing.com-Domba Garut | Domba garut merupakan salah satu jenis domba yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Domba garut banyak ditemukan di daerah Garut, Jawa Barat. Domba Garut dikenal juga dengan nama domba priangan. Domba Garut juga lebih terkenal di Indonesia sebagai domba aduan karena memiliki leher yang kuat sehingga sangat cocok dijadikan sebagai domba aduan.

Domba Garut adalah salah satu jenis domba yang banyak berkembang di daerah tropis. Domba Garut juga bisa menghasilkan anak lebih dari 2 ekor dalam satu siklus kelahiran. Kemampuan domba untuk menghasilkan lebih dari dua anakan dalam satu kali siklus kelahiran disebut sebagai sifat profilik.

Baca juga: Perbedaan Kambing dan Domba

Asal-usul Domba Garut

Domba Garut berasal dari persilangan tiga jenis domba yaitu domba Merino, domba Kaapstand, dan domba lokal Indonesia yang berada di daerah Priangan. Akan tetapi banyak kepercayaan masyarakat yang meyakini bahwa domba Garut merupakan domba asli yang berasal dari Kecamatan Cibuluh dan Wanaraja.

Persebaran Domba Garut

Di Kabupaten Garut, saat ini tersebar sekitar 400.000 ekor domba Garut di 18 Kecamatan. Domba Garut banyak diternakkan oleh warga karena alasan hobi sebagai domba aduan. Selain itu, domba Garut dipelihara untuk dimanfaatkan dagingnya karena memiliki ukuran yang cukup besar jika dibandingkan domba lokal lainnya.

Ciri-ciri Domba Garut

Domba Garut memiliki beberapa ciri-ciri khusus yang cukup berbeda dengan jenis domba lainnya. berikut ini beberapa ciri-ciri domba Garut adalah sebagai berikut:

  • Bobot badan domba jantan mencapai 60-80 kg, sedangkan bobot badan domba betina sekitar 30-50 kg;
  • Domba Garut jantan memiliki tanduk yang berbentuk spiral atau melingkar ke samping kepala, memiliki leher yang besar dan kuat;
  • Domba Garut memiliki bulu berwarna putih, hitam, coklat, atau pun kombinasi dari warna-warna tersebut;
  • Domba Garut betina secara umum tidak memiliki tanduk, tetapi terkadang ada beberapa domba betina memiliki tanduk berukuran kecil;
  • Domba Garut jantan biasanya memiliki bulu yang cukup tebal tumbuh di bagian dada.
  • Domba Garut jantan memiliki ukuran yang lebih besar dari domba lokal Indonesia lainnya;
  • Domba Garut jantan memiliki tubuh yang kekar dan otot yang gempal serta kaki-kaki yang kokoh.


Perkembangbiakan Domba Garut

Domba Garut banyak dibudidayakan oleh warga terutama warga di daerah Garut, Jawa Barat untuk dimanfaatkan sebagai domba aduan maupun domba pedaging. Domba garut dibudidayakan dengan cara semi intensif. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan domba Garut dengan kualitas bagus baik untuk domba penghasil daging maupun sebagai domba aduan.

Baca juga: Ternak Domba “Keunggulan dan Cara Ternak Domba”
Ada beberapa perbedaan cara pemeliharaan domba Garut sebagai domba pedaging dan domba aduan. Perbedaan cara pemeliharaan doba pedaging dan domba aduan adalah pada sistem pemeliharaannya.

Pemeliharaan Domba Garut sebagai Domba Adu

Sistem pemeliharaan dilakukan secara semi intensif, seperti:

Kandang

Kandang berupa kandang panggung dengan sistem baterei. Tujuan kandang berupa kandang baterei adalah untuk menghindarkan domba satu dan domba lainnya bertarung. Selain itu, kandang baterei juga memungkinkan domba tumbuh dengan baik karena kontrol terhadap kesehatan dan perkembangan  domba dapat dilakukan dengan baik.

kandang panggung domba


Kandang panggung bagi domba juga memiliki manfaat untuk menghindarkan domba dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh cacing dan serangga yang bersarang di tanah. Kandang panggung juga bisa menghindarkan domba garut dari sakit kembung karena udara dingin dari lantai atau tanah.

Pemberian Pakan

Pemberian pakan domba Garut aduan secara umum sama dengan domba Garut potong. Akan tetapi, domba Garut aduan diberi makan lebih intensif lagi dari pada domba Garut potong. Pakan utama yang diberikan kepada domba Garut adalah rerumputan. Ada perbedaan selera makan antara kambing dan domba. Jika kambing lebih memilih dedaunan daripada rerumputan, maka untuk domba sendiri lebih menyukai rerumputan. Rerumputan yang baik diberikan pada domba seperti rumput odot dan rumput gajah. Rumput raja bisa saja diberikan sebagai pakan domba. Akan tetapi, teksturnya yang keras dan tajam lebih baik dihindarkan jika masih ada alternatif pilihan lainnya.

Selain rumput sebagai pakan pokok untuk domba, kita juga bisa menambahkan mineral dan konsentrat bagi sebagai pakan tambahan domba. Manfaat mineral pada pakan domba adalah sebagai tambahan mineral yang tidak atau sedikit kandungannya di dalam pakan rumput. Sedangkan konsentrat sendiri bermanfaat untuk tambahan nutrisi yang tidak terdapat pada rumput.

Selain ketiga jenis pakan tersebut, sebagai pelengkap pakan bagi domba aduan adalah tambahan berupa pakan yang tinggi nutrisi. Jenis-jenis pakan yang memiliki nutrisi tinggi seperti telur ayam kampung, jahe, dan juga ginseng.

Pemberian pakan bernutrisi tinggi tersebut memiliki fungsi sebagai suplemen bagi domba aduan supaya memiliki stamina yang cukup untuk bertarung. Selain diberikan pakan bernutrisi tinggi, domba garut juga tetap perlu dilatih secara fisik. Tujuannya adalah, agar nutrisi yang dikonsumsi domba tidak hanya menjadi lemak, tetapi menjadi otot sehingga domba garut kuat bertarung.

Baca juga: Penggemukan Domba Jantan

Pemberian Vaksin Domba Adu

Untuk mencegah berbagai penyakit yang menyerang domba garut seperti antraks, kembung perut, mencret, dan sebagainya, kita juga perlu memberikan pencegahan berbagai penyakit tersebut dengan vaksinasi. selengkapnya tentang kegunaan vaksin (baca: vaksin kambing dan kegunaannya).

Jenis vaksin yang biasa diberikan pada kambing adalah Vitamin B kompleks, obat cacing, dan vaksin antraks. Untuk obat cacing bisa menggunakan Pitazole, Colbendazole, atau Wormectin. Sementara untuk pencegahan antraks, bisa menggunakan vaksin BioThrax.

Latihan Domba Adu

Selain dipelihara secara intensif, domba Garut yang dijadikan sebagai domba adu juga perlu diberikan pelatihan. Walau pun secara alami domba Garut memiliki dorongan untuk bertarung, tetapi labih baik lagi jika kita tetap memberikan pelatihan bagi domba adu yang kita miliki.

Beberapa pelatihan yang dapat kita berikan pada domba Garut aduan adalah dengan cara-cara berikut ini:

  • Melepaskan domba adu keluar kandang yang masih dikelilingi pagar pada pukul 09.00 sampai 15.00. tujuannya adalah agar domba dapat beraktivitas dan melatih otot-otot kakinya dengan berjalan-jalan.
  • Memberikan beban mulai dari 5 kg sampai 20 kg sebagai latihan untuk memperkuat otot bagian leher dan pundak domba
  • Mengajak domba untuk berlari dengan kecepatan tertentu supaya otot kakinya lebih terlatih.
  • Memberikan latihan untuk bertarung dengan domba lainnya dengan 3-5 kali tumbukkan. Hal ini dilakukan untuk melatih domba supaya lebih siap dalam menghadapi lawannya.


Perawatan Domba Adu

Selain kegiatan di atas, domba adu juga perlu diberikan perawatan lainnya seperti berikut ini:

Pencukuran bulu

Pencukuran bulu domba bertujuan untuk menjaga kebersihan domba supaya tidak banyak kotoran yang menempel di bulunya yang telah panjang

Memandikan domba

Domba yang sudah dicukur juga perlu dimandikan supaya kebersihan kulit terjaga untuk menghindarkan kutu-kutu atau cacing yang merugikan.

Pemijatan

Pemijatan pada domba adu dilakukan dengan tujuan supaya domba tidak stres karena dengan pemijatan dapat memperlancar aliran darah pada domba dan membuat domba rileks.

Pemotongan kuku

Pemotongan kuku dilakukan dengan tujuan supaya domba dapat berjalan dan berlari dengan mantap. Selain itu, jika kuku terlalu panjang sangat mudah sekali menjadi sarang parasit seperti cacing.

Pemeliharaan Domba Garut Sebagai Domba Potong

Selain digunakan sebagai domba adu, domba garut juga dapat dimanfaatkan sebagai domba potong. Domba garut selain mampu bertarung juga mampu menjadi domba potong karena memiliki perawakan yang besar. Domba Garut jantan bisa tumbuh mencapai 60 kg-80 kg per ekor.

Selain itu, domba garut juga mempunyai persentase karkas yang cukup tinggi yakni mencapai sekitar 50%. Daging domba garut juga terkenal sangat enak dikonsumsi karena memiliki tekstur yang empuk dan berotot. selengkapnya tentang penggemukan domba jantan.

Berikut ini beberapa langkah pemeliharaan domba Garut sebagai domba Potong:

Kandang Domba Garut Potong

Kandang domba dapat dibuat dengan dua sistem yaitu sistem panggung maupun sistem nglemprak. Perbedaan sistem panggung dan sistem nglemprak terdapat pada manfaatnya. Jika sistem panggung, domba tidak dapat bergerak bebas karena dibuat dengan sistem sekat. Selain itu, domba juga akan lebih terjaga kebersihannya dari kotorannya. Selengkapnya desain kandang kambing atau domba  modern (baca: desain kandang kambing modern)

Desain Kandang Domba Garut

Sedangkan kandang sistem nglemprak memiliki keuntungan dapat menampung lebih banyak domba dan tidak terjadi kekhawatiran kaki domba akan terjepit bambu. Dengan kandang sistem nglemprak yang telah dibuat lantai plester juga akan memudahkan pengontrolan secara berkelompok.
Baca juga: Ukuran Kandang Kambing Panggung Tepat

Pemberian Pakan Domba Garut Potong

Pemberian pakan domba potong dengan domba adu secara umum hampir sama. Pemberian pakan domba garut potong secara umum berupa rumput. Hal ini sebenarnya mutlak harus selalu diberikan karena secara alami domba merupakan hewan herbivora yang mengkonsumsi makanan berupa rumput.

Akan tetapi, ada banyak alternatif untuk menyiasati kebutuhan rumput yang saat ini sulit didapatkan terutama pada saat musim kemarau. Baca lebih lanjut tentang pakan fermentasi kambing dan domba..

Selain rumput, domba garut potong juga tetap perlu diberikan pakan tambahan berupa konsentrat dan mineral tambahan. Pakan tambahan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan mineral yang memang tidak terdapat pada pakan.

Pemberian pakan berupa rumput sebanyak 10% dari bobot tubuh domba per harinya. Kemudian untuk konsentrat dapat diberikan sebanyak 0,5 kg per ekor per hari. Sementara mineral dapat diberikan atau ditambahkan pada pakan konsentrat itu sendiri.
Baca juga: Penyebab Kematian Pada Anak Kambing

Pemberian Vaksin dan Obat

Pemberian vaksin sebaiknya dilakukan dalam hitungan satu kali dalam setahun. Beberapa jenis vaksin yang dapat diberikan seperti vaksin antraks, obat cacing dan vitamin B kompleks. Tujuan pemberian vaksin dan vitamin tersebut sama yaitu menghindarkan domba agar tidak mudah terserang penyakit. selengkapnya tentang penyakit kambing dan domba (baca: penyakit yang sering menyerang kambing dan domba).

Pemberian obat cacing dilakukan satu kali dalam enam bulan. Dan vitamin B kompleks dapat diberikan satu bulan sekali. Untuk lebih jelas mengenai menfaat vaksin, dapat dibaca pada

Perawatan Domba Potong

Domba potong juga perlu diberikan perawatan yang hampir sama dengan domba adu. Beberapa kegiatan perawatan domba potong adalah sebagai berikut:

Pencukuran bulu

Domba garut yang dijadikan sebagai domba potong juga perlu dicukur guna menghindarkan dari berbagai penyakit atau parasit yang bersembunyi di kulit domba. Selain itu, pencukuran bulu juga agar menjaga domba supaya tetap terlihat bersih.

Pemotongan Tanduk

Pemotongan tanduk pada domba Garut potong dilakukan mulai umur 6-8 bulan. Pada usia tersebut, tanduk domba belum sepenuhnya tumbuh. Selain itu, pemotongan tanduk bertujuan untuk mencegah domba saling berkelahi satu sama lain di kandang dengan sistem koloni.
Baca juga: Penyakit Kambing Yang Mematikan

Pemotongan Kuku

Pemotongan kuku pada domba garut potong juga sebagai suatu langkah tindakan pencegahan dari serangan berbagai penyakit. Dengan melakukan pemotongan kuku, maka resiko domba akan cedera atau terkena penyakit sangat minim.

Kuku pada domba merupakan tempat atau pijakan domba dalam berjalan. Telur cacing, atau pun serangga sangat mungkin sekali bersarang di dalamnya. Oleh karena itu, pemotongan kuku atau pemeriksaan kebersihan kuku dapat dilakukan dalam waktu empat bulan sekali atau 6 bulan sekali.

Pembersihan Kandang

Pembersihan kandang domba potong sebaiknya dilakukan paling sedikit tiga hari sekali. Hal ini dilakukan untuk menghindari penimbunan kotoran yang dapat menimbulkan bau dan penyakit. Pembersihan kandang antara jenis kandang panggung dan kandang nglemprak sedikit berbeda.
Untuk pembersihan kandang panggung yang tanpa diberi jerami sebagai alas sebaiknya dilakukan minimal tiga hari sekali. Hal ini untuk menghindarkan domba mengalami serangan penyakit.
Baca juga: Manfaat Rumput Odot Bagi Kambing

Sementara kandang dengan sistem nglemprak sebaiknya dibersihkan paling tidak satu kali dalam satu minggu. Kandang nglemprak sebaiknya disertai dengan diberi jerami sebagai alasnya.

Demikianlah pembahasan mengenai domba garut. Semoga tulisan tentang Domba Garut dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
Masih ada hal yang ingin ditanyakan?
Atau ada hal yang ingin disampaikan?
Silahkan tulis pada kolom komentar di bawah ini.

Tulisan lainnya:
  1. Lantai Kandang Kambing Yang Baik
  2. Ukuran Kandang Kambing Etawa Efektif
  3. Desain Kandang Kambing Modern Efektif
  4. Kandang Kambing Kacang dan Pembuatannya

Belum ada Komentar untuk "Domba Garut"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel